Kecewa
"Kuingin marah, melampiaskan tapi kuhanyalah sendiri disini
Ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada
Bahwa hatiku kecewa..."
Kecewa.
Itu kata yang tepat dan pantas untuk yang ku rasakan.
Entah kenapa,
Rasa sayangku yang begitu tulus, tapi bisa berubah begitu cepat dan hilang begitu saja
Setelah mendengarkan semua yang telah kau katakan pada hari itu.
Aku tak tau, apakah cerita mu itu hanya Alibi mu semata atau tidak.
Yang kau jadikan alasan untuk mundur dalam hubungan ini.
Apakah ada seseorang yang katanya benar-benar sayang dan tulus mencintai mu, tetapi didalam hatinya masih ada rasa yang membuatnya gemetar saat berjumpa dengan masa lalu nya?
Masa lalunya? Ku rasa tidak tepat.
Lebih tepatnya, sahabatnya.
Yang pastinya juga, perempuan.
Memang mustahil persahabatan antar lelaki dan perempuan tidak muncul perasaan sayang atau cinta untuk lebih menjadi sahabat.
Entah itu lelaki yang punya perasaan duluan.
Entah itu perempuan yang kebawa perasaan juga sama lelaki itu.
Ya begitulah intinya, jalan cerita dia hampir persis dengan kisah dari Ayudia dan dito di film Teman Tapi Menikah, ending dari kisahnya saja yang berbeda.
Apa ada seseorang yang rela untuk meninggalkan dunia kerja nya hanya karna tak ingin diliputi bayang-bayang si perempuan?
Aku juga tak tau masa lalu nya bersama perempuan itu bagaimana, seberapa dekatnya mereka aku juga tak tahu.
Bahkan aku juga tak tahu, rupa dari perempuan ini.
Aku pun mulai ragu akan perkataannya di saat dia mengungkapkan perasaan nya.
"Aku sayang kamu. Aku cinta kamu.
Ku rasa kamu lah yang pantas untuk menjadi rumah tempat ku untuk pulang disaat ku lelah."
Yaa.. kata-kata itu memang sungguh membuat hati ku luluh mendapatkan kata-kata yang romantis dari seorang lelaki.
Yaa aku tau aku memang orang baru yang datang di kehidupan dia.
Tapi setidaknya yang saat ini berada disampingnya disaat dia sakit, disaat dia lelah, yaitu aku.
Apakah sebegitu susah nya untuk tak terbayang-bayang oleh masa lalu?
Dan kau pun berkata "Aku juga tak tau, apakah setelah ini aku menyesal atau tidak, karna yang bisa membolak balikkan hati hanya Allah. Toh, setelah ini aku juga tak mendapatkan apa-apa. Tak dapat memiliki dia juga."
"Kamu baik, kamu memang sungguh baik. Aku takut tak mampu untuk membalasnya. Kamu juga pantas bahagia. Aku sayang. Aku cinta. Tapi kamu pasti merasa sakit hati bahkan mungkin kecewa setelah mendengarkan cerita ku. Kamu pantas bahagia."
Apakah aku menangis? Sedih?
Yaa. Aku memang menangis.
Disaat hati yang kecewa mustahil tak mengeluarkan air mata apapun itu masalahnya.
Kata-kata itu, bahkan semua perkataan mu saat itu, sedetail mungkin aku mengingat nya.
Jangan meremehkan hati orang yang telah kau buat kecewa.
Jangan remehkan ingatan seorang perempuan.
Jika ingin di ceritakan kembali dari awal sampai akhir, tak butuh banyak waktu untuk menceritakan bahkan untuk mengingatnya. Bahkan tak perlu waktu jeda.
Yaa karna apa? Karna hati yang kecewa.
Pesan yang dapatku kutip:
"Hargailah pasangan mu. Hargailah perasaan nya. Anggaplah wanita mu itu wanita seperti ibu mu juga. Jangan buat hati wanita kecewa. Jangan buat wanita menangis."
Ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada
Bahwa hatiku kecewa..."
Kecewa.
Itu kata yang tepat dan pantas untuk yang ku rasakan.
Entah kenapa,
Rasa sayangku yang begitu tulus, tapi bisa berubah begitu cepat dan hilang begitu saja
Setelah mendengarkan semua yang telah kau katakan pada hari itu.
Aku tak tau, apakah cerita mu itu hanya Alibi mu semata atau tidak.
Yang kau jadikan alasan untuk mundur dalam hubungan ini.
Apakah ada seseorang yang katanya benar-benar sayang dan tulus mencintai mu, tetapi didalam hatinya masih ada rasa yang membuatnya gemetar saat berjumpa dengan masa lalu nya?
Masa lalunya? Ku rasa tidak tepat.
Lebih tepatnya, sahabatnya.
Yang pastinya juga, perempuan.
Memang mustahil persahabatan antar lelaki dan perempuan tidak muncul perasaan sayang atau cinta untuk lebih menjadi sahabat.
Entah itu lelaki yang punya perasaan duluan.
Entah itu perempuan yang kebawa perasaan juga sama lelaki itu.
Ya begitulah intinya, jalan cerita dia hampir persis dengan kisah dari Ayudia dan dito di film Teman Tapi Menikah, ending dari kisahnya saja yang berbeda.
Apa ada seseorang yang rela untuk meninggalkan dunia kerja nya hanya karna tak ingin diliputi bayang-bayang si perempuan?
Aku juga tak tau masa lalu nya bersama perempuan itu bagaimana, seberapa dekatnya mereka aku juga tak tahu.
Bahkan aku juga tak tahu, rupa dari perempuan ini.
Aku pun mulai ragu akan perkataannya di saat dia mengungkapkan perasaan nya.
"Aku sayang kamu. Aku cinta kamu.
Ku rasa kamu lah yang pantas untuk menjadi rumah tempat ku untuk pulang disaat ku lelah."
Yaa.. kata-kata itu memang sungguh membuat hati ku luluh mendapatkan kata-kata yang romantis dari seorang lelaki.
Yaa aku tau aku memang orang baru yang datang di kehidupan dia.
Tapi setidaknya yang saat ini berada disampingnya disaat dia sakit, disaat dia lelah, yaitu aku.
Apakah sebegitu susah nya untuk tak terbayang-bayang oleh masa lalu?
Dan kau pun berkata "Aku juga tak tau, apakah setelah ini aku menyesal atau tidak, karna yang bisa membolak balikkan hati hanya Allah. Toh, setelah ini aku juga tak mendapatkan apa-apa. Tak dapat memiliki dia juga."
"Kamu baik, kamu memang sungguh baik. Aku takut tak mampu untuk membalasnya. Kamu juga pantas bahagia. Aku sayang. Aku cinta. Tapi kamu pasti merasa sakit hati bahkan mungkin kecewa setelah mendengarkan cerita ku. Kamu pantas bahagia."
Apakah aku menangis? Sedih?
Yaa. Aku memang menangis.
Disaat hati yang kecewa mustahil tak mengeluarkan air mata apapun itu masalahnya.
Kata-kata itu, bahkan semua perkataan mu saat itu, sedetail mungkin aku mengingat nya.
Jangan meremehkan hati orang yang telah kau buat kecewa.
Jangan remehkan ingatan seorang perempuan.
Jika ingin di ceritakan kembali dari awal sampai akhir, tak butuh banyak waktu untuk menceritakan bahkan untuk mengingatnya. Bahkan tak perlu waktu jeda.
Yaa karna apa? Karna hati yang kecewa.
Pesan yang dapatku kutip:
"Hargailah pasangan mu. Hargailah perasaan nya. Anggaplah wanita mu itu wanita seperti ibu mu juga. Jangan buat hati wanita kecewa. Jangan buat wanita menangis."
Tidak ada komentar: